Kurangnya
Partisipasi
Dalam
Peringatan Hari Nasional
Surat Pembaca :
Tidaklah
mudah bagi bangsa Indonesia untuk melangkah sejauh ini, banyak para pahlawan
yang sudah berkorban. Untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan,
pemerintah membuat hari-hari nasional. Dalam setiap hari-hari nasional itu juga
pasti ada sebuah kejadian dan makna tersendiri. Maka, sudah seharusnya kita
sebagai generasi penerus bangsa untuk memperingatinya.
Di
sekolah saya, SMP N 2 Pemalang, sering di peringati hari-hari nasional.
Sayangnya, sebagian besar dari peringatan tersebut hanya dilakukan dengan
upacara. Padahal dalam pelaksanaannya, siswa-siswi hanya saling berbicara.
Menurut saya, dengan peringatan seperti ini, sama sekali tidak menumbuhkan jiwa
pancasila para siswa.
Dulu,
ketika saya masih kelas 8, para siswa melakukan study banding ke SMP N 1 Kota
Bogor. Disana kami diberi tahu bagaimana visi, misi, kebiasaan-kebiasaan
disana, dan sebagainya. Saya merasa, sekolah saya kurang dalam berbagai aspek,
salah satunya dalam hal peringatan hari-hari nasional. Contohnya, disana ketika
Hari Kartini tiba, seluruh siswa laki-laki menggunakan batik dan celana hitam
panjang, dan seluruh siswi perempuan menggunakan kebaya, tetapi tanpa make up.
Dihari itu, mereka melakukan berbagai aktivitas yang membangun kreativitas
siswa, ada lomba-lomba, acara-acara pagelaran, atau lainnya, yang tentunya juga
bertemakan emansipasi terhadap kaum wanita.
Dari
situ, saya terpacu untuk melakukan hal yang sama atau bahkan kalau bisa lebih.
Karena, dengan kegiatan-kegiatan seperti itu, seluruh siswa dapat
berpartisipasi dalam peringatan hari-hari nasional. Selain itu, siswa dapat
mengembangkan kreativitasnya dalam hal yang positif. Oleh karena itu, untuk
kedepannya saya berharap, SMP N 2 Pemalang dapat lebih baik lagi dalam segala
aspek khususnya, peringatan hari-hari nasional.
Nama :
Qona’ah Oktaviani
Alamat : Jl. Lumba-lumba No. 37 Tanjungsari,
Sugihwaras, Pemalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar